Tuesday, January 27, 2009

Selamat Menikmati Al-Jenazah Air Lines...

Ketika pertama kali melihat judul ini di sebuah majalah, aq ga begitu ngeh.Tapi setelah membacanya...huh rasanya diri ini baru tersadar akan apa yang selama ini banyak orang-orang lupakan, termasuk saya mungkin he he...:)

Ketika tadi saya membaca lagi, rasanya saya ingin membaginya dengan anda semua. Jadi mumpung senggang saya tulis disini aja yach...

Silahkan di baca pelan-pelan..

----------

Setiap orang saat ditanya apakah ia ingin masuk surga, dia akan bilang ia. Tapi ketika ditanya apakah mau mati sekarang, jawabnya pasti tidak.

Bukannya syarat masuk surga harus mati dulu? trus gimana donk? mau ke surga tapi ga mau mati..

Sebagian kita akan bilang belum siap, sebagian lain belum taubat, sisanya mengatakan amal yang masih belum cukup.

trus kapan siapnya ya? padahal kedatangan Malaikat Maut tidak pernah minta ijin terlebih dahulu. Ia akan datang tanpa ada yang menduganya, dan tidak dapat di undur maupun dimajukan sedetikpun.

Datangnya bisa saat ini, nanti sore, besok pagi, lusa, tahun depan, dua tahun lagi atau sepuluh tahun lagi, kita ga akan pernah tau.

Bisa jadi orang yang dipanggil duluan adalh orang-orang yang lebih muda dari kita. Bisa bayi, anak-anak, remaja tetangga, sahabat, kerabat, atau siapapun bisa dipanggil Allah setiap saat.

mungkin sudah waktunya bilamkita sekarang tak lagi main-main dengan ibadah kita kepada Allah, dan ketaaan kita terhadapnya sehari-hari.

Mungkin ini saat terbaik kita memulai menyerahkan diri sepenuhnya kepada tuntunan Allah dengan mengikuti satu demi satu perintahnya dan menjauhi satu demi satu apa-apa yang dilarangnya. Sebab kita tidak akan pernah tau kapan malaikat maut menjemput kita.

Hanya dengan cara seperti itu hidup kita yang sebentar ini bisa dipertanggungjawabkan . apakah cara yang lebih yang terpikir oleh kita selain itu?

Perjalan hidup ini terlalu singkat, dibandingkan dengan masa yang sangat panjang yang akan kita hadapi setelah kematian. Terlalu singkat untuk di pakai bersia-sia atau menganggur saja.

Bila kita akan "berangkat" dari alam ini ia ibarat penerbangan ke seluruh negara. Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Quran dan al-hadist.

Dimana penerbangan bukan dengan Garuda Airlines, Air Asia Airlines atau maskapai lainnya, akan tetapi Al-Jenazah Airlines.

Bekal kita bukan lagi tas ransel, koper seberat 25Kg, tapi amalan ikhlals yang tak lebih dan tak kurang.

Pakaian kita bukan lagi Pierre Cardin, Polo, Versace atau D & G akan tetapi kain putih polos berupa 2 lembar kain kafan.

Parfum yang disemprotkan juga bukan parfum Channel, Bvlgari, Polo atau Kenzo tetapi air biasa yang suci dari hadas dan najis.

Pasport kita tak lagi dikeluarkan oleh kantor imigranindonesia, inggris atau belanda, tetapi al-Islam.

Visa yang akan diberikan kepada kita bukan lagi sekedar 3 bulan, enam bulan atau setahun, tetapi "sampai datangnya hari kiamat"

On-air service yang akan kita nikmati bukan lagi berdasar, businiss atau ekonomi atau gold class melainkan timbunan tanah, pengap, penuh cacing dan ukurannya pun cuma 1 x 2 meter saja.

Hanya keikhlasan amal kita dan kemampuan kita menjawab pertanyaan para petugas imigran yang bernama Mungkar dan Nakir yang akan menentukan apakah tempat duduk kita akan nyaman hampir seperti syurga (amiiinn...)atau penuh dengan kesengsaraan sebagai "down payment" neraka (na'udzubillh...)

Tujuan mendarat kita bukan bandara Soekarno Hatta, maupun Heatrow Airport atau lainnya, tetapi Hari pengadilan dimana akan berkumpul milyaran bahkan trilyunan umat manusia sejak jaman adam hingga saat kiamat tiba, yang tengah antri di loket pengadilan Allah.

Tidak ada petugas keamanan ataupun detektor logam. Tidak ada pembajakan pesawat, jadi tidak usah khawatir. Tidak ada delay apalagi cancel jadwal, karena penjemput kita, malaikat maut, selalu tepat waktu.

Tidak ada hiburan selama penerbangan, kecuali untuk mereka yang sepanjang hidupnya ridha menghambakan diri kepada Allah dan sebaliknya Allah ridha terhdap dirinya.

Tidak perlu repot beli tiket, karena sudah disiapkan sejak ruh kita ditiupkan kedalam janin di rahim ibu.

Tidak ada penumpang lain di kanan kiri atau depan belakang Kita. Kita adalah satu-satunya penumpang pada pesawat AL-Jenazah Airlines ini. Orang lain menumpang pesawat ini pada pesawat Al-Jenazah yang lain.

Penerbangan ini datangnya tanpa pemberitahuan, Nama anda telah tertulis dalam tiket untuk penerbangan.

Apakah Anda memulainya dengan "Bismillahi tawakkaltu'ala Allah" atau tidak, tidak akan ada akibatnya apa-apa.

Kata Rasulullah, orang yang cerdas adalah orang yang mengingat kematian. Karena dengan kecerdasannya dia akan mempersiapkan segala perbekalan untuk menghadapinya.

Astaghfirullah, ampuni aku ya Allah

Astaghfirullah, ampuni aku ya Allah

-----------

Semoga tulisan membantu kita untuk kembali ke tujuan manusia seutuhnya sebagaimana firman Allah " tidaklah Aku cipatakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku"

No comments:

Post a Comment