Seorang ibu cina yang sudah tua
memiliki 2 buah tempayan yang dipikul
dengan menggunakan sebatang bambu
salah satu tempayan itu retak,
sedangkan yang satunya tidak tercela
dan selalu memuat air hingga penuh
Setibanya dirumah
setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai,
air di tempayan yang retak tinggal separuh
Selama dua tahun hal ini berlangsung
setiap hari,
dimana ibu itu membawa pulang air
hanya satu setengah tempayan
Tentunya si tempayan yang utuh
sangat bangga dengan pencapaiannya
namun tempayan yang retak
merasa malu akan kekurangannya
dan sedih sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya
Setelah dua tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan,
akhirnya dia berbicara kepada ibu tua di dekat sungai
"aku malu sebab air bocor memalui bagian tubuhku yang retak
disepanjang jalan menuju rumahmu"
Ibu itu tersenyum "tidakkah kau lihat bunga beraneka warna
dijalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur satunya?"
"aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu
dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu"
"Selama dua tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja
kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seasri seperti ini sebab tak ada bunga "
Kita Semua memiliki kekurangan masing-masing
namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama
menyenangkan dan memuaskan
Kita harus menerima setiap orang apa adanya
dan mencari yang terbaik dalam diri mereka
Rekan-rekan sesama tempayan retak,
semoga hari kalian menyenangkan
Jangan lupa mencium wanginya bunga di jalur-jalur kalian
diterjemahkan oleh : Joanna Sunshine
petuah bijak ini juga saya posting juga pada http://madurastore.multiply.com
No comments:
Post a Comment